PISAU SASTRA (PISTRA), Ruang Karya/Puisi, Selasa (25/11/2025) ─ Puisi berjudul “Tentang Cermin yang Retak dan Terserak” ini merupakan sebuah karya sastra yang ditulis oleh Shinta Meida Fitrianingsih Suarna atau Meydashinta ─ seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kota Cimahi, Jawa Barat.
Cermin yang retak, pecah menjadi kepingan sunyi,
Ternyata bisa menjelma menjadi hiasan mozaik nan indah.
Tersentuh tangan yang tak gentar terhadap luka,
Tersusun rapi oleh jiwa yang mengukir seni sabar dan syukur.
Ia tetap hidup dalam husnudzhon akan kasih sayang-Nya.
Ia tak lagi meratapi kehancuran diri.
Ia tak terbuang di tempat yang terlupakan.
Ia diperjuangkan insan yang percaya akan janji illahi.
Kini, ia berubah menjadi harap bagi yang memandang.
Ia berubah menjadi tenang yang memeluk damai.
Ia menjadi hikmah yang merasuk kesan.
Walau ia tak lagi memantulkan bayangan sesempurna mula,
Namun ia tetap terlihat utuh dan sempurna.
Di sisi yang berbeda,
Di mata dan hati yang memandangnya.
***
Judul: Tentang Cermin yang Retak dan Terserak
Penulis: Shinta Meida Fitrianingsih Suarna
Editor: Jumari Haryadi
Catatan:
Tulisan ini merupakan tugas menulis dari peserta Workshop Menulis Online “Dari Kata Menjadi Karya” secara daring yang diselenggarakan oleh Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kota Cimahi bekerja sama dengan Media Online Berita Jabar News dan Kampung Cendekia Kota Cimahi pada Minggu, 21 September 2025.