Puisi “Merdeka atau Mati”

Ilustrasi: Seorang wanita tua tertatih-tatih membaca gas elpiji - (Sumber: Arie/PisTra)
Ilustrasi: Seorang wanita tua tertatih-tatih membawa gas elpiji – (Sumber: Arie/PisTra)

PISAU SASTRA – Kolom RUANG KARYA/PUISI, Rabu (05/02/2025) – Puisi berjudul “Merdeka atau Mati” ini merupakan karya Neneng Salbiah yang biasa menggunakan nama pena Violet Senja. Ia berprofesi sebagai seorang guru di Kabupaten Bogor dan pengusaha kuliner yang memiliki hobi menulis.

Langkah gontai di atas debu dengan sendal lusuh
Terseok ratusan kilometer tanpa daya meski bibir sedikit keluh
Tangan gemetar menenteng beban 3 kilo gram, semangat penuh sungguh
Pangkalan, sebuah harapan berlabuh.

 Jemari kurus mengusap peluh dalam antrian panjang
Sebuah ingatan kembali terkenang
Seribu wajah penuh janji melintas dalam bayang
Dimana janji sang pemenang? Yang dulu membuat kami menggelinjang senang.

 Lagi dan lagi yang terdengar jerit anak negeri
Riuh suara panik sana-sini, serayu tak lagi mendinginkan hati
Ulah kebijakan para pemimpin negeri
Masihkah dianggap fenomena tanpa arti?

 Telah berlalu permainan citra
Kami terlatih memisah dusta dari kata
Walau akhirnya tertipu jua
Sesal yang membuncah dalam dada

 Meski lelah kami tetap menanti janji
Meski fakta tidak mengenakkan hati
Dibawah benner sisa hari pahlawan, kami berdiri mengantri elpiji
Terbaca jelas goresan pada dinding grafiti “Merdeka atau Mati!”

Advertisements
Post Middle

 

Bogor. 05 February 2025

***

Judul: Merdeka atau Mati
Penulis: Violet Senja
Editor: JHK

Sekilas tentang pengarang

Wanita kelahiran Bogor, 02 Juni 1978 bernama lengkap Neneng Salbiah atau biasa menggunakan nama samaran Violet Senja ini aktif menulis artikel dan novel di berbagai platform. Tenaga pendidik non formal, kreator digital, danaktivis sosial di bidang psikotropika ini juga merupakan seorang ibu rumah tangga,  ibu dari satu orang putri dan satu orang putra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *