
PISAU SASTRA – Kolom RUANG KARYA/PUISI, Selasa (28/01/2025) – Puisi berjudul “Catatan Kecil” ini merupakan karya Yudhistira Puranha Sakyakirti alias Mang Ujang Laip, seorang pegiat aksara dan Pimpinan Komunitas Aksara dan Seni Budaya “Gentra Pamitran”.
Sepenggal hidup dalam pergulatan adalah pengabdian,
perjalanan menembus kepekatan kabut hitam yang tak berujung,
keringat, darah dan nanah, terpagut tajamnya nalar-nalar tanpa hati,
teori-teori yang membumbung tinggi menembus langit tanpa harus dimengerti,
rangkaian kata-kata tanpa makna jadi santapan sidungu yang belajar untuk bebal,
akal-akalan dan tipu daya membuat kata-kata menjadi senjata,
melebur dalam sebuah kepastian angan yang semu,
jiwa-jiwa yang terkungkung kemunafikan,
merangkak menebalkan kulit muka diantara raut wajah yang bertopeng kebajikan,
berteriak menyuarakan kepalsuan meredam nyanyian getir dan ratap harapan,
menjajakan bunga yang tanpa rupa,
menawarkan harumnya yang tak tercium,
melindas norma tanpa hati,
inilah sebongkah keinginan yang dipaksakan,
dari jiwa-jiwa gelap yang tak berharap menemukan terang,
dari pemahaman-pemahaman yang tak dapat di pahami si kecil,
dan dari wajah-wajah garang yang tercekoki,
lepas bebas menepis kebenaran dengan dalih tak beralasan,
dibalik baju perlente lantang menantang,
dibalik mahkota,
dibalik singgasana,
menjual bual di hadapan wajah-wajah polos serba tak faham,
tak peduli lagi orang tak mengerti,
asal dia dihargai.
***
Judul: Catatan Kecil
Penulis: Mang Ujang Laip
Editor: JHK